MACAM –
MACAM ALAT OUTPUT
1. SPEAKER
Fungsi
: Mengeluarkan suara dari computer /
device lain. Baik itu musik,suara manusia
dll.
Cara
Kerja : Ketika mendengarkan
suara dari sound card,data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3
dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal
processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog
Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal
analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Komponen : a. Speaker Sound
b. DSP
c. DAC
Gambar SPEAKER
2. PRINTER
Fungsi
: Merupakan alat
keluaran yang dapat mencetak teks atau gambar hasil pengolahan komputer ke
media kertas atau media lainnya seperti kertas transparansi.
Cara
Kerja : Ada berbagai macam jenis printer
disini saya akan menjelaskan salah satu jenis printer yaitu jenis Laser. Cara
kerja printer sebagai berikut : Sebuah laser ditembakkan
sesuai dengan dot-dot yang akan dicetak. Spinning mirror
menyebabkan dot-dot menyebar pada drum. Drum berputar pada garis selanjutnya.
Drum ini adalah photosensitive, karena sinar laser, drum menjadi terisi muatan
listrik dimanapun titik yang akan dicetak. Sejalan dengan drum yang terus
bergerak, bagian terisi muatan dari drum melewati tangki yang berisi serbuk
hitam yang dinamakan toner. Toner menempel ke drum pada bagian yang terisi
muatan sehingga pola toner pada drum sesuai dengan image yang akan dicetak.
Selembar kertas kemudian dilewatkan drum. Kawat yang terisi muatan listrik
melapisi kertas. Ketika kertas kontak dengan drum, toner menempel pada kertas.
Sejalan ketika kertas berputar pada drum, kertas melewati area panas dan
tekanan yang dinamakan fusing system/fuser. Fusing system ini berfungsi
untuk melelehkan tinta ke kertas. Kemudian kertas keluar dari pinter. Di saat
yang sama, permukaan drum melewati wire lain yang dinamakan corona wire. Corona
wire ini me-reset charge pada drum, dan drum siap untuk halaman selanjutnya.
Komponen
: a. Drum d. Fuser
b. Toner e. Laser scanner
c. Corona wire f. Roller
b. Toner e. Laser scanner
c. Corona wire f. Roller
Gambar printer
Jenis – jenis Printer
A. Dot Matrix Printer
A. Dot Matrix Printer
Dot Matrix Printer menggunakan
serangkaian pin kecil dan pita tinta, menyebabkan tinta berpindah pada kertas
pada titik sentuhannya.
·
Printer jenis dot matrix membentuk karakter yang
tercetak berasal dari sejumlah titk-titik (dot).
·
“Head” Printer dot matrix mempunyai element yang
terdiri dari jarum-jarum yang menekan pita (ribbon) sehingga dapat mencetak
pada kertas.
·
Cara mencetak tersebut dinamakan “IMPACT”.
·
Kelebihan dari printer dot matrix adalah kecepatan
cetaknya yang mencapai 400 cps, sekitar lima kali lebih cepat dari Letter
quality dan dapat mencetak grafik.
·
Kelemahan dot matrix adalah kualitas hurufnya tidak
sebagus letter Quality.
·
Kelemahan lainnya adalah proses mencetak dari kiri ke
kanan, kemudian dari kanan ke kiri pada baris berikutnya sehingga untuk
mencetak satu baris teks menjadi lambat.
·
Matrix dalam matematika, array segi empat terdiri dari
jumlah atau ekspresi yang ditetapkan oleh baris dan kolom.
·
Dot tanda titik bisa juga disebut point.
·
Dot Matrix Printer printer berbasis matrik titik.
Printer yang bekerja dengan menjalankan jarum di atas pita tinta.
·
Head dari printer jenis ini, terdiri atas 7 atau 9
ataupun 24 jarum yang tersusun secara vertikal dan membentuk sebuah kolom.
·
Pada saat bekerja, jarum yang ada akan membentuk
character images melalui gesekan-gesekan jarum pada karbon dan kertas.
·
Printer jenis ini juga merupakan character printer.
·
Kecepatannya sangat bervariasi, tapi untuk Epson
LX-80, adalah 80 caharacter per second.
·
Cara kerja dot matrix yang mirip mesin tik ini bisa
diaplikasiin juga buat pencetakan beberapa kertas sekaligus, dengan kertas karbon
yang diselipkan di tiap halaman kertas.
B.
Character Priter
|
Character
Printer. Menggunakan prinsip mesin ketik, dan serangkaian bar dengan karakter
(huruf dan angka) yang timbul, karakter yang sesuai dipukulkan pada pita
tinta untuk mendapatkan cetakan. Printer “Leter Quality” adalah suatu alat yang
dapat mencetak dengan kualitas seperti “mesin tik” dengan hasil lebih padat dan
jelas. Jenis “Letter Quality” menggunakan element untuk mencetak huruf-huruf,
seperti mesin tik elektrik buatan IBM yang menggunakan element bola. Kelemahan
“Letter Quality” printer adalah Kecepatan rata-rata berkisar hanya 8-80
karakter per-detik. Tidak dapat mencetak grafik.
C. InkJet
Printer
|
InkJet Printers menggunakan serangkaian nozle yang menyemprotkan tinta secara langsung ke kertas.
Printer
inkjet diproduksi secara masal sekitar tahun 1980-an. Canon mengklaim telah
menemukan apa yang disebut teknologi “Bubble jet” tahun 1977. Ketika seorang
peneliti sengaja menyentuh sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi
panas dan ternyata panas memaksa setetes tinta keluar dari jarum, semenjak itu
mulailah mengembangkan metode pencetakan baru.
Printer Inkjet menggunakan tinta dengan proses “Penyemprotannya” menggunakan muatan listrik, sehingga lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps.
Printer Inkjet menggunakan tinta dengan proses “Penyemprotannya” menggunakan muatan listrik, sehingga lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps.
Dapat dilengkapi dengan tinta
berwarna. Kelemahannya printer ink jet harus menggunakan kertas khusus sehingga
cetakan harus kering sebelum warna lain menimpanya. Printer Inkjet
memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan dari printer laser.
·
Kemampuan printer dalam warna-cetak.
·
Harga printer inkjet yang lebih murah dari printer
laser.
·
Printer Inkjet lebih mahal dalam hal penggunaan dan
pemeliharaan.
·
Cartridges perlu diisi lebih sering, biaya cetak
inkjet sekitar 10 kali lebih banyak dari pencetakan laser.
·
Apabila mencetak dengan kualitas baik, diperlukan
kertas khusus (foto dsb...).
D. Laser
Printer
|
Laser
printers menggunakan tinta kering (toner), listrik statis, dan
panas untuk melakukan pencetakan. Prinsip kerjanya sama dengan mesin fotocopy.
Cara kerja printer ini hampir sama dengan mesin fotocopy, perbedaanya pada
mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar, sedangkan
laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik oleh semiconductor
laser. Kualitas tulisan laser hampir sama dengan letter quality karena 1cm
terdiri dari 750 titik-titik. Kecepatan mencetaknya adalah 8 halaman permenit. Kelemahannya mahal.
E. Solid
Ink Printer
|
Solid Ink Printers menggunakan
batangan lilin seperti tinta yang dilelehkan dan disemprotkan pada kertas.
Lilin ini kemudian mengering pada kertas.
F. Dye
Sublimation Printer
|
Dye
Sublimation Printers menggunakan gulungan film transparan yang
panjang yang memiliki warna merah, biru, kuning, dan abu-abu. Yang terdapat
dalam film ini adalah 4 warna dasar yang digunakan dalam pencetakan (CMYK).
Head print menggunakan elemen dengan suhu yang bervariasi bergantung pada warna
yang diinginkan. Pewarna diuapkan dan diserap permukaan kertas sebelum kembali
menjadi padat.
G. Thermal
Wax Printer
|
Thermal Wax Printers. Semacam hybrid
dari teknologi Solid Ink dan Dye Sublimation. Menggunakan pita warna CMYK. Pita
warna melewati head print yang memiliki serangkaian pin yang dipanaskan. Pin
ini mencairkan lilin dan merekatkannya pada kertas hingga mengeras kembali.
Kualitas thermal printer sama dengan printer dot matrix karena prinsip kerjanya
sama. Perbedaannya thermal printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau
impact. Keuntungan dari thermal printer adalah lebih tenang dan mempunyai
kecepatan tinggi yaitu 6 halaman per-menit. Kelemahannya adalah harus
menggunakan kertas khusus (thermal paper).
H. Thermal
Autochrome Printer
|
Thermal
Autochrome Printers Berbeda dengan jenis printer lainnya, warna tidak terletak
pada printer melainkan pada kertas yang akan dicetak. Terdapat tiga lapisan
(Cyan, Magenta, Yellow) pada kertas dan setiap lapisan diaktifkan dengan suhu
tertentu. Print head melewati kertas tiga kali dengan memberikan suhu yang
sesuai dengan lapisan warna yang diperlukan.
I. Plotter
|
Plotter merupakan salah satu
peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.
Perbedaannya dengan printer, plotter
menggunakan sistem digital to analog. Contoh plotter grafik adalah ECG (Electro
Cardiograph) yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui potensial dari denyutan
jantung, contoh lain seismograph untuk mencatat getaran “gempa”. Plotter dapat
menggambar grafik pada kertas, plastik, maupun pada plastik transparan untuk
digunakan dalam proyektor.
3. MONITOR
Fungsi : Alat
keluaran yang memberikan dan menampilkan informasi atau data atau instruksi
yang dihasilkan atau sedang dilakukan oleh komputer.
Cara
Kerja : Sebagai contoh Monitor jenis LCD (Liquid
Cristal Display). LCD terbagi dari 2 bagian utama Yaitu backlight dan kristal
cair. Backlight adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4
buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih.
Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan
dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya
tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah
sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika
beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan
tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya.
Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight
maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna.
Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih
kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang
berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam.
Kristal Cair akan menutup serapat- rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight
yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin
menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
Komponen
: a.
Backlight
b. Kristal Cair
Gambar MONITOR
Jenis – jenis Monitor
A. Monitor
CRT (Cathode Ray Tube)
|
Gambar CRT
Monitor ini merupakan sebuah tabung penampilan data pemrosesan komputer yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi, dan oskiloskop. Monitor tipe ini ditemukan oleh Karl Ferdinand Braund, dan dikembangkan oleh kerja dari Philo Farnsworth. Layar seperti ini banyak dipakai oleh pesawat televisi hingga akhir abad ke 20-an dan merupakan dasar pengembangan dari layar plasma, LCD dan teknologi TV lainnya. |
Monitor CRT (Cathode Ray Tube) merupakan monitor
generasi kedua dari monitor komputer yang merupakan generasi pertama dari
monitor komputer pada jaman modern. Saat ini minat terhadap monitor CRT sudah
mulai ditinggalkan meskipun monitor CRT tetap diproduksi. Alasan mengapa
pengguna mulai meninggalkan monitor CRT adalah dikarenakan oleh bentuknya yang
besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan monitor
ini. Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor
cembung’ atau ‘monitor tabung’
Monitor ini menggunakan teknologi
radiasi magnetic serta electromagnetic yang cenderung
merusak mata juga melelahkan mata jika bekerja terlalu lama didepannya. Pada
hasil penelitian juga menyebutkan pengguna yang cenderung terlalu lama bekerja
didepan monitor jenis ini akan mempercepat penuaan secara fisik karena dapat
memicu pertumbuhan uban menjadi lebih cepat akibat radiasi yang ditimbulkan
olehnya.
Cara kerja Monitor CRT :
Di dalam monitor CRT terdapat tabung
gambar yang menyempit di bagian belakang menjadi hambatan. Dalam kemacetan
adalah filamen dibebankan negatif atau katoda tertutup dalam ruang hampa.
Ketika listrik disalurkan, filamen memanas dan aliran atau “sinar” elektron
tuangkan dari elemen ke dalam vakum. Elektron bermuatan negatif tertarik pada
bermuatan positif anoda yang fokus partikel menjadi tiga balok sempit,
mempercepat mereka untuk menyerang layar fosfor berlapis.
Fosfor akan menyala bila terkena
radiasi, menyerap sinar ultraviolet dan cahaya tampak memancarkan warna neon.
Fosfor yang memancarkan cahaya merah, hijau dan biru digunakan dalam monitor
berwarna, diatur sebagai “garis” yang terdiri dari titik-titik warna. Tiga
balok digunakan untuk merangsang tiga warna dalam kombinasi yang diperlukan
untuk menciptakan warna yang membentuk berbagai gambar.
Spesifikasi lain tentang monitor CRT
adalah “dot pitch” yang berhubungan dengan ketajaman gambar. Sebuah dot pitch
yang lebih rendah seperti .25 lebih baik daripada dot pitch yang lebih tinggi.
Akhir-akhir ini monitor CRT yang dijual dengan .32 dot pitch, sehingga teks
“kabur”. Pada akhir era CRT, hampir semua mempunyai .28 atau lebih tinggi dan
saat ini monitor CRT dapat memiliki dot serendah .21.
Monitor CRT ada yang berukuran 15-inci sampai 21-inch ukuran (38 – 53 cm) dan lebih besar, meskipun layar tampilan sebenarnya adalah sekitar 1 inci (2,5 cm) lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Layar diukur secara diagonal dari sudut ke sudut.
Kelebihan Monitor CRT
·
Warna lebih akurat dan tajam
·
Resolusi monitor fleksibel
·
Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
·
Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing angle
·
Harga lebih murah
Kekurangan Monitor CRT
·
Konsumsi listrik yang lebih besar
·
Merusak mata
·
Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk
manusia, baik otak, mata dan sel rambut
·
Bergantung pada refreshrate
·
Radiasi lebih besar
·
Rentan distorsi, glare dan flicker
·
Dimensi besar dan berat
B. Monitor
LCD (Liquid Crsytal Display)
|
Monitor LCD adalah sebuah jenis media visual yang menggunakan Kristal cair sebagai penampil utamanya. Layar LCD ini digunakan pada berbagai alat elektronik, seperti televise, kalkulator, hp dan layar komputer. Layar LCD saat ini telah mendominasi pemakaian layar pada komputer meja maupun notebook, karena memiliki keunggulan yakni membutuhkan daya listrik rendah, bentuk tipis, mengeluarkan sedikit panas dan memiliki tingkat resolusi yang tinggi
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) menggunakan
teknologi yang disebut dengan ‘kristal cair’ sebagai penghasil
gambar monitor. Kelebihan monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang
digunakan juga memiliki kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan
CRT. Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels
(titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya
monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna
putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal
cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentu sebuah gambar.
Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan
beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kelebihan Monitor LCD
·
Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
·
Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
·
Konsumsi listrik lebih hemat
·
Dimensi yang tipis dan ringan
Kekurangan Monitor LCD
·
Layar LCD cenderung lebih sensitif
·
Harga service mahal
·
Sudut pandang terbatas
C. Monitor
LED (Light Emitting Diode)
|
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD. Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih ramping / tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang menggunakan CCFL Backlight (lampu neon berjenis fluorescent), monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 50 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Kelebihan Monitor LED
·
Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan
LCD
·
Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
·
Usia pemakaian LED lebih pajang
·
Dimensi monitor yang sangat tipis
·
Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
Kekurangan Monitor LED
·
Harga lebih mahal dibandingkan LCD
·
Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
Monitor Plasma
|
Monitor plasma adalah layar datar emisif yang cahaya tampilannya dihasilkan oleh phosphor
yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma. Sedangkan gas yang
dilepaskan tidak mengandung merkuri (berlawanan dengan AMLCD; sebuah campuran
gas mulia (neon dan xenon).
Untuk saat ini hampir tak ada orang
yang menggunakan plasma untuk keperluan bermain komputer, meskipun hal tersebut
masih memungkinkan dengan menggunakan sambungan kabel VGA. Oleh karena itu kita
sebut saja dengan istilah TV Plasma dikarenakan oleh ukuran dari Plasma sendiri
yang kurang cocok lagi disebut sebagai monitor.
Di Indonesia sendiri, TV Plasma
masih hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Penyebab utamanya adalah
ukuran dimensi plasma yang sangat besar dengan ukuran mencapai 42″ bahkan
lebih. Harga unit untuk televisi ini mencapai 20 – 40 juta rupiah. Teknologi TV
Plasma menggunakan crystal Plasma sebagai penghasil gambar sehingga
cukup menguras konsumsi listrik. Keunggulan TV Plasma adalah kemampuan untuk
menghasilkan kontras warna dan gambar yang sangat detil dan tajam. Selain TV
Plasma masih terdapat TV yang menggunakan teknologi 3D yang memerlukan kacamata
khusus untuk menikmati gambarnya. Penjelasan mengenai TV 3D ini akan
ditulis pada tulisan lainnya.
Kelebihan Monitor Plasma
·
Bentuknya ramping dan cantik, tidak seperti
televisi proyeksi yang memiliki punggung besar.
·
Dapat dipasang di dinding sehingga tidak memerlukan
banyak ruang.
·
Menghasilkan rasio kontras yang lebih tinggi.
·
Sudut pandangnya lebih luas daripada LCD.
·
Hampir tidak ada pengkaburan pada gambar serta
memiliki respon yang cepat untuk gambar bergerak
Kekurangan Monitor Plasma
·
Rentan terhadap terjadinya pembakaran dalam.
·
Fosfor kehilangan cahaya dari waktu ke waktu sehingga
kecerahan gambar dapat berkurang secara bertahap.
·
Monitor layar plasma lebih berat dari LCD karena
memiliki layar kaca untuk menahan gas.
·
Penggunaan listriknya lebih besar daripada TV LCD.
·
Bekerja dengan baik pada ketinggian tertentu karena
perbedaan tekanan antara gas di dalam layar dan tekanan udara pada ketinggian.
Jika telah melewati batas ketinggian yang telah ditentukan, suara yang
dihasilkan akan mendengung.
·
Perangkat ini dapat menyebabkan iritasi bagi mereka
yang ingin mendengarkan radio AM, amatir radio operator, atau
pendengar gelombang pendek.
4. HEADPHONE
Fungsi : alat
keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk suara, akan tetapi hanya bias
didengar oleh pemakai saja.
Cara Kerja : suara yang
telah di input melalui Microphone dikirim ke soundcard Data digital ini
kemudian diolah / diproses Oleh DSP (Digital Singnal Processing) Yang bekerja
dengan DAC (Data Analog Converter), yang mengubah sinyal digital Menjadi analog
dan di keluarkan memlalui Headphones.
Komponen
: a.
speaker
b. DAC
c. DSP
b. DAC
c. DSP
Gambar HEADPHONE
5. PROYEKTOR
Fungsi
: Alat keluaran yang fungsinya sama seperti monitor, biasa
digunakan untuk presentasi karna gambar yang dikeluarkan dipancarkan melalui
cahaya yang langsung bisa dipancarkan ke dinding sehingga bisa diatur skalanya.
Cara
kerja :
Bekerja
berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD.
Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B).
Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar
yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan di”jatuh”kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh.
yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan di”jatuh”kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh.
Komponen
: a. Ventilasi
b. Lensa
c. Socket
d. Sensor
e. Component Video
f. Tabung dichroic combiner
b. Lensa
c. Socket
d. Sensor
e. Component Video
f. Tabung dichroic combiner
Gambar PROYEKTOR
Jenis – jenis Proyektor
A. Proyektor
Digital
Proyektor digital adalah peralatan
teknologi modern. Ini digunakan untuk mengkonversi data gambar secara langsung
dari komputer ke sebuah layar melalui sistem lensa. Proyektor digital
menyediakan visualisasi data yang sebenarnya disimpan dalam komputer untuk
presentasi.
Saat ini ada beberapa model kualitas tinggi proyektor
digital yang tersedia di pasar sehingga proyektor Eidopher kurang umum.
1. Empat
teknologi yang digunakan dalam proyektor digital :
2. Intensitas tinggi CRT
3. LCD Proyektor LCD menggunakan gerbang cahaya
4. Texas Instruments 'teknologi DLP
2. Intensitas tinggi CRT
3. LCD Proyektor LCD menggunakan gerbang cahaya
4. Texas Instruments 'teknologi DLP
B. Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah
proyektor yang Bekerja
berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD.
Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru
(R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektor. Warna gambar
yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD
tersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah
disatukan te rsebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan
di"jatuh"kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh.
Gambar yang dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena
warna yang dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar.
C. Proyektor
CRT
Proyektor CRT atau sering disebut
juga dengan Katoda Ray Tube yang memanfaatkan Proyektor kuno tabung gambar yang
telah digunakan pada TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis proyektor
ini, tiga CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar
ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan
hijau. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat
proyektor ini lumayan besar dan berat. Sehingga dianggap kurang fleksibel untuk
digunakan pada presentasi-presentasi dalam ruang yang kecil. Proyektor semacam
ini bekerja dengan baik untuk menghasilkan kontras yang besar, sangat berbeda
kulit hitam, dan warna yang besar. CRT karena gambar tersebut tidak dipindai
dengan berkas elektron, mereka tidak terbatas pada kisaran tertentu dan
menawarkan piksel lintang yang lebih besar dalam hal resolusi layar. Secara
keseluruhan, sebuah proyektor CRT memberi pemirsa yang sangat memuaskan,
kualitas gambar film. Tidak seperti DLP dan model LCP, CRT proyektor tidak
memiliki bola lampu yang memerlukan penggantian, yang akan menghemat uang
konsumen. Juga, model CRT terakhir selama 20, 000 jam - hidup yang relatif panjang.
Ada beberapa kelemahan semacam ini proyektor. Model CRT biasanya cukup mahal, mulai dari sekitar $ 10, 000. Mereka juga besar, seringkali membutuhkan jumlah yang sama ruangan sebagai 20-inch TV. Juga, untuk proyektor CRT untuk bekerja secara maksimal kemampuan, ruangan gelap diperlukan.
Ada beberapa kelemahan semacam ini proyektor. Model CRT biasanya cukup mahal, mulai dari sekitar $ 10, 000. Mereka juga besar, seringkali membutuhkan jumlah yang sama ruangan sebagai 20-inch TV. Juga, untuk proyektor CRT untuk bekerja secara maksimal kemampuan, ruangan gelap diperlukan.
D. Proyektor
DLP
Digital
Light Processing atau yang disingkat dengan DLP kali pertama dikembangkan oleh
Texas Instrument. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color
Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital
Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan
dengan cara dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri
dari tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh
rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10
derajat. Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang
ada pada DMD. Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.
Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya
dapat mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga
lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP.
Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki
kekurangan. Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness
proyektor. Dari segi harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab ongkos
produksi yang dibutuhkannya memang tinggi.
DLP memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Salah satu perbedaan DLP adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD - Digital Mi cro Device). Pada chip DLP ini terdapat cermin-cermin yang berukuran mikro (sepersejuta) yang terbuat dari alumunium dan berfungsi untuk mematulkan cahaya u ntuk memberntuk citra. Cermin-cermin ini dapat bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik. Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya yang lewat lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki warna yang spesifik untuk memberi warna pada gamba. Sehingga diperlukan filter warna (berupa lingkaran yang berisi warna-warna dasar merah, hijau dan biru) yang berputar dengan ritme tertentu dan tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro. Cahaya yang tidak dipakai pada gambar akhir akan dibelokkan keluar dari jalur bias oleh cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda. Sehingga biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an keatas). Keunggulan teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang cahaya yang diperlukan. Hal ini tentu mempengaruhi ukuran "bodi" proyektor. Selain itu, kontras warna yang dihasilkan proyektor DLP sangat baik dengan kualitas warna hitam yang lebih baik. Piksel yang terlihat pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga dapat diminimalisir dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP terdapat pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya. Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan "efek pelangi". Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada akibat kesalahan perputaran lingkaran warna.
DLP memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Salah satu perbedaan DLP adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD - Digital Mi cro Device). Pada chip DLP ini terdapat cermin-cermin yang berukuran mikro (sepersejuta) yang terbuat dari alumunium dan berfungsi untuk mematulkan cahaya u ntuk memberntuk citra. Cermin-cermin ini dapat bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik. Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya yang lewat lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki warna yang spesifik untuk memberi warna pada gamba. Sehingga diperlukan filter warna (berupa lingkaran yang berisi warna-warna dasar merah, hijau dan biru) yang berputar dengan ritme tertentu dan tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro. Cahaya yang tidak dipakai pada gambar akhir akan dibelokkan keluar dari jalur bias oleh cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda. Sehingga biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an keatas). Keunggulan teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang cahaya yang diperlukan. Hal ini tentu mempengaruhi ukuran "bodi" proyektor. Selain itu, kontras warna yang dihasilkan proyektor DLP sangat baik dengan kualitas warna hitam yang lebih baik. Piksel yang terlihat pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga dapat diminimalisir dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP terdapat pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya. Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan "efek pelangi". Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada akibat kesalahan perputaran lingkaran warna.
E. Proyektor
LCOS
Proyektor LCOS adalah Teknologi yang memanfaatkan keunggulan
dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS
lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan
juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini d iperhitungkan
dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel. Sangat tinggi, bahkan yang
tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD.
Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.
Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.
Coin Casino - Play Now & Get a FREE $1000 Bonus
BalasHapusCoin Casino is an online casino that is powered by Evolution Gaming. 코인카지노 조작 It is a great online casino that accepts Bitcoins and other cryptocurrencies. Learn more about